Kamis, 24 November 2011

lampu sign di handguard

Pingin pasang lampu sign di handguard motor ninja. Ide ini muncul karena pernah melihat lampu sign terpasang di spion ninja 250 dan moge tuoring. Kelihatan keren dan menarik. Ninja ku kan saya pasangi handguard. Motor ninja ku sudah berubah pakemnya. Yang dulu gaya sport sekarang berubah menjadi sport turing. Supaya kelihatan sebagai motor penjelajah maka saya pasang hanguard. Handguard menjadi menarik dan berfungsi sebagai sign maka saya pasang lampu sign accesoris milik ninja 250.
Cara pemasangannya mudah saja. Kita sediakan dulu lampu sign ninja 250 yang banyak dijual di toko accesoris sepeda motor.  Pilih yang berbentuk segitiga. Sediakan juga handguard, dan pilih sesuai dengan selera. Alat lain yang dibutuhkan bor, gunting, kabel dan selotip.
Pertama pengerjaan, lampu sign coba kita tempatkan ke plastik handguard sambil mengira-ngira tempat yang cocok untuk memasangnya. Bila dirasa cocok diletakkan dimana lampu sign, kemudian kita bor aja plastik handguar tersebut dengan mata bor yang seukuran dengan baut yang ada dibelakang lampu sign. Setelah plastik handguard lubang, kita pasang aja lampu signnya. beres sudah. Handguar kita pasang distang sepeda motor.
Kedua, Kita pasang kabel yang ada di lampu sign dengan kabel sign yang ada disepeda motor. Biasanya kabel lampu sign itu terlalu pendek. Gampang aja, kita sambung aja dengan kabel lain. Setelah tersambung kabel sign yang ada di sepeda motor kita bypass aja. Penyambungannya ini harus memperhatikan keamanan kabel supaya tidak terbuka. Penyambungan kita selotip dengan baik, kuat dan rapih.  Kita perkirakan bahwa sambungan kabel ini anti air (hujan).
Setelah terpasang semua kita coba, kalau lampu sign di handguard nyala berarti sambungannya benar. Terus sepeda motor kita cuci bangian muka motor aja sambil motor dinyalakan dan lampu sign dihidupkan. kalau tidak ada masalah, dan skring motor tidak putus berarti tidak ada konsleting dari pemasangan kabel yang telah kita lakukan. Oke selamat menjoba. Semuanya itu bisa kita kerjakan sendiri asalkan ada waktu. hehehe. Ohya, baut sebagai saluran kabel sign bisa dipotong biar tambah rapi.

Minggu, 20 November 2011

Turing dari Kota Malang ke Kota Kediri

Turing dari Kota Malang ke Kota Kediri sangat mengasyikan. Terutama jalur kota malang sampai kandangan. Jalur ini dihiasi dengan berbagai panorama pegunungan, hutan dan sungai. Jalannya berkelok-kelok membuat biker diatas sepeda motor begitu menikmati.

Ditambah lagi udaranya di kota Batu, daerah Pujon, ngantang dan sekitarnya begitu sejuk dan angin menerpa terasa menyegarkan. Kadang-kadang saya menemui jalan yang begitu sepi tanpa iring-iringan kendaraan lain.

Bisa juga saya menemui iringan kendaraan roda empat yang berjajar tidak bisa mendahului karena jalan yang berkelok-kelok itu. Enaknya kalau naik sepeda motor, iringan roda empat itu bisa saya lalui, asalkan dengan hati-hati dan waspada bila ada kendaraan diarah yang berlawanan.

Kurang lebih satu jam setengah, sampailah saya ke kota pare, saya mampir sebentar di paroki Pare. Kemudian saya melanjutkan perjalanan ke kota Kediri. Sebelum memasuki kota Kediri saya melihat monumen simpang lima Gumul. 

Monumen ini adalah ikon pintu masuk ke Kota Kediri. Terletak di persimpangan arah ke Wates (sebelah selatan), arah ke Gurah (sebelah timur), sebelah utara ke arah Pagu, dan kerah barat ke Kota Kediri. Dari kota Pare berarti saya memasuki kota Kediri dari arah timur, tepatnya timur laut. Sampai kota Kediri, saya mampir ke Gereja Katolik Santo Vincentius Kediri, untuk istirahat sejenak melepas lelah.

Setelah cukup lama melepaskan lelahnya, saya melanjutkan perjalanan pulang ke Kota Malang lagi. Hari sudah mulai siang agak sore, pada waktu-waktu ini biasanya malang diguyur hujan. 

Benar saja melewati kadangan, perjalan turing ini dilalui dengan menerobos hujan yang kadang lebat dan kadang gerimis. Namanya biker hujan deras dan gerimis dilalui aja dan menikmatinya. Disaat melalui rute tidak hujan, digunakan kesempatan untuk ambil foto panorama perjalan turing ini.


Salam akrab selalu untuk semua brother penggemar turing. Menikmati hidup dengan berkendara di atas sepeda motor begitu mengasyikan. 

Ketika menemui panorama yang indah kita bersyukur, ketika menemui hujan dan gerimis kita menikmati, itu semua Ciptaan-Nya. 
Tetap sehat selalu dan tetap semangat bro...

Minggu, 13 November 2011

gaya klasik dan gereja klasik

Di kota Malang ada beberapa gereja Katolik yang bersejarah atau gereja tempo dulu. Salah satunya adalah Gereja Katedral Santa Maria dari Gunung Karmel, yang terletak dijalan Buring no 60. Gereja katedral ini dulunya diresmikan dan diberkati oleh Mgr. Clemens Van Der Pas pada 28 Oktober 1934. Usia gereja katedral ini sekitar 78 tahun.


Sambil mengisi waktu sepeda motor yang habis keluar dari rawat nginap saya ajak jalan-jalan dan mejeng di depan Gereja Katedral yang sudah menjadi bagian dari sejarah kota Malang tempo dulu. Agak cocok juga, sepeda gaya oldschool dengan latar belakang gereja tempo dulu yang indah. lumayan keren.
Setelah foto-foto dan mejang didepan Gereja Katedarl. Sepeda motor yang bergaya klasik ini diajak jalan lagi menuju gereja tempo dulu juga yaitu gereja katolik Hati Kudus Yesus yang terletak di kayutangan, tepatnya di jalan Mgr. Sugiyopranoto no 2 Malang. Gereja ini di bangunatau didirikan sejak tahun 1905.
Perjalanan untuk pemanasan motor yang baru sembuh dan sedikit mejeng didepan gereja tempo dulu sampai disini. bagi teman-teman sesama biker, jangan lupa kalau lagi turing dan lewat Kota Malang singgah saja untuk sedikt mejeng atau foto-foto di depan gereja tempo dulu. Tidak lengkap rasanya melewati kota malang tidak mampir ke tempat tempat bersejarah di kota Malang. Salam kompak selalu bro.

Kamis, 10 November 2011

malang-pacet-cangar-malang

Mengisi hari libur dengan turing jarak pendek mengaksikan juga. Jalur turing yang saya ambil kali ini adalah dari malang kota ke Cangar lewat Trawas-Pacet menuju Batu dan kembali pulang ke malang kota. Jarak tempuh kurang lebih 130 Km. Perjalanan dimulai dari malang kota menuju Pandaan. Sebelum pandaan kira kira jarak tempuh 40 Km dari kota Malang, mampir dulu untuk foto dibawah gapura taman safari. Ciri khas gapura ini adalah patung atau tugu yang menyerupai gading gajah raksasa. Tampak sekali dalam foto sepeda motor tampak kecil dibandingkan tugu gading gajah tersebut.
Setelah mengambil foto dan sedikit minum air putih, perjalanan dilanjutkan menuju Trawas - Pacet mojokerto. Dari pertigaan pandaan jalan mulai sedikit naik. Sebelum arah ke Tretes ada pertigaan yang ke arah kanan adalah jalur menuju Trawa. beberapa kilometer dari pertigaan tersebut jalan mulai berbelok-belok dan tanjakan. dari Trawas saya menemui pertigaan lagi dimana arah kiri ke Pacet dan terus ke Mojosari. Sepeda motor saya belokkan ke kiri mengikuti jalur ke aras Pacet. jalan ke arah Pacet berbelok-belok dan mengasyikan. jalur kiri tebing dan jalur kanan lembah. Saya juga melewati pemungkiman penduduk dan beberapa villa yang disewakan. Pemandangan bukit-bukit juga bisa kita lihat.
Sampai di daerah Pacet, untuk ke Cangar,saya mengambil jalur ke arah Batu/ malang. Arah ini dapat dibaca pada petunjuk arah setelah bundaran taman di kota Pacet. Jalan tersebut tidak terlalu besar. Beberapa kilo dari situ akan melewati jembatan kali Kromong. dibawah jembatan ini akan terlihat batu-batu sungai yang ditambang oleh penduduk setempat. di tepi sungai ada tenda penambangan batu dan beberpa truk pengakut batu kali.
Saya sempat berhenti sebentar untuk mrokok dan merasa sejuk udara, serta foto-foto hehehe.

Satu batang rokok sudah habis, ohya merokok ditempat yang sejuk itu wuenak sekali ya, heheheh, maka saya melanjutkan perjalanan ke arah Cangar. Perjalan ke arah Cangar jalan dilalui banyak tanjakannya. Saya bisa melihat dari arah kiri gunung lirang yang mengeluarkan asapnya. Saya juga melewati hutan yang rindang sehingga jalan jadi teduh dan tenang. Saya juga menemua beberapa sepeda motor yang terdiri dari anak-anak muda yang sedang berekreasi bersama.
Melewati perbatasan Pacet, saya berhenti sebentar untuk menikmati sepinya hutan di daerah itu. Beberapa kilometer kemudian, dengan melewati jalan yang naik dan berkelok-kelok sampailah ke Cangar. Cangar adalah tempat permandian panas yang terkenal didaerah Batu.
Mampir sebentar ke Cangar saya melanjutkan perjalanan pulang ke kota Malang lewat Batu. Bila teman -teman berminat turing jalur pendek ini silahkan hubungi saya, siapa tahu kita bisa berangkat bersama. Salm Akrab selalu Bro.

Minggu, 06 November 2011

modifikasi saddle bag yang matching


Bagaimana ya membuat atau memodifikasi saddle bag yang sesuai dengan warna motor dan yang lebih asyik lagi bila tidak ada yang menyamai. Pasti asyik dan banyak orang penasaran.
 Inilah tas hasil modifikasi sendiri. Bahan yang dibutuhkan: 1.tas ransel yang ada hard shellnya, tali pengikat, kait pengikat. Prosesnya sabuk atau tali punggung yang menjadi bawaan tas kita potong saja. kemudian kita beri tempat untuk tali pengikat sesuai dengan keinginan kita. Tali pengikat kita beri pengait sebagai kaitan pada sepeda motor. Setelah itu hardshell yang ada dicover tas ransel kita beri stiker yang sesuai dengan warna motor dan sekalian kita tempeli dengan logo-logo khas motor kita. wah jadi keren kan. dan mudah pengerjaannya. Kerenkan. selamat mencoba.

kenikmatan turing dengan sepeda motor

Suara mesin dan laju motor  menyatu 
dengan raga dan indera 
Hembusan angin menyejukan tubuh yang mulai berkeringat
Panas terik membakar kalori bersamaan dengan tarikan gas
hujan pun terkadang menghiasi perjalan melalui liku-liku jalan dan kepadatannya hijau pemandangan, gunung,
sungai,pantai,hutan,kota ditempuh dengan syukur 
luar biasa, menakjubkan, Deo gratias